Twitter

GLOBAL WARMING

Posted by globalwarning - -

Pemanasan Global dan Tenggelamnya Surga Burung

Akibat pemanasan global yang mengakibatkan mencairnya es, ketinggian air laut diperkirakan akan naik 0.24 m per tahun. Maka bisa dipastikan 10-15 tahun mendatang “The Paradise of Birds” julukan bagi Suaka Margasatwa Pulau Rambut akan musnah.

Pada bulan Desember 2008 lalu di Bali, yang mendapat julukan “Paradise Island” sedang berlangsung perhelatan akbar tingkat dunia. Menunya tentu saja sudah lama menjadi bahan perdebatan “Pemanasan Global”. Ironisnya, beberapa puluh tahun lagi, tempat perhelatan akbar ini bakalan musnah sebagian akibat tergerus arus laut yang mencapi 0,24 m  tiap tahunnya. Maka bisa dipastikan, Pulau Bali akan terbagi menjadi beberpaa bagian karena meningkatnya ketinggian air laut. Beberapa daerah dataran rendah akan tetutup oleh laut, dan mungkin beberapa tahun lagi Pantai Kuta dan Sanur akan musnah
Egretta penghuni Pulau Rambut sedang menyuapi anaknya di atas pohon bakau
Ini yang terjadi pada Pulau Dewata, bagaimana dengan “The Paradise of Birds” atau surga bangsa aves? Pulau Burung atau Pulau Rambut di Utara Jakarta yang menjadi pertahanan dan surga terkahir bagi burung pun tampaknya setali tiga uang. Jika air pasang saja, bisa separuh dari total sekiar 43 hektar pulau ini yang terendam air asin. Dengan daratan tertinggi tidak mencapai 4 m dpl maka Anda bisa berhitung, berapa tahun lagi kiranya surga ini bakalan lenyap tertelan Laut Jawa.

Maka, puluhan spesies burung yang mendiami pulau ini sebagai benteng terakhir mungkin akan susah kita nikmati kecantikannya. Pulau ini sebagian besar dihuni oleh kowak malam, bebek laut, kuntul, elang bondol, gagak, pecuk ular, dan puluhan burung kicau serta biawak dan ular cincin emas. Puluhan burung migran pun sering juga berkunjung ke pulau ini untuk sekedar melepas lelah.

Umumnya para penghuni surga ini hanya menjadikan pulau rambut sebagai rumah. Mereka tetap terbang keluar meninggalkan sarangnya dan mencari makan ke Pulau Jawa, ke daerah persawahan. Sedangkan sebagian besar penghuni lainnya menangkap mangsanya di laut di sekitar kepulauan seribu.

Jika kita berkunjung ke Suaka Margasatwa ini, maka kita akan mendapati hutan bakau yang penuh dengan ribuan sarang burung. Teriakan bebek laut dan kowak serta aktivitas predator yang memangsa buruannya juga menjadi pemandangan yang menarik. Masyarakat aves ini hidup tenang tanpa gangguan di sebuah firdaus. Hanya saja sayang, mungkin beberapa tahun lagi mereka bakalan terbuang dari Firdaus, bukan karena dosa mereka, tapi dosa kita anak cucu Adam.

Apa yang bisa kita lakukan? Sekedar berbicara saja tidak cukup! Manfaatkan kamera Anda! Kamera bisa menjadi senjata, bahkan terkadang lebih ampuh dari meriam dan lebih kuat daripada 10.000 demonstrans. Abadikan kerusakan lingkungan di sekitar anda sebagai bentuk kritik sosial. Abadikan flora dan fauna langka endemik Indonesia dan bagikan kepada kerabat dan orang yang Anda cintai. Maka mereka tidak perlu mengambilnya lagidari alam.

Belajar membuang sampah dan memilah sampah sesuai golongannya merupakan langkah awal yangbaik untuk menyelamatkan bumi kita. Hemat bahan bakar kendaraan bermotor, mematikan peralatan bercatudaya listrik yang tidak terpakai, penghematan gas dan minyak tanah juga perbuatan yang layak kita lakukan buat bumi. Untuk mencegah kelanjutan pemanasan global. Selanjutnya, mendaur ulang barang-barang disekitar kita juga bisa kita lakukan untuk menghemat energi bumi.

Leave a Reply